unri.ac.id “Mari sama-sama kita doakan, semoga Jemaah Calon Haji (JCH) dari Universitas Riau (UR) selalu diberikan kesehatan dan kekuatan selama melaksanakan rukun haji nantinya. Semoga JCH yang akan melakukan ibadah selama satu bulan ini, dapat selamat mulai dari keberangkatan sampai kembali pulang ke tanah air,” ungkap Aras.
Itulah harapan Rektor UR, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA saat memberikan sambutan kepada 25 orang JCH UR pada kegiatan temu ramah civitas akademika bersama JCH UR yang terdiri dari tenaga pendidik dan kependidikan UR, yang dilaksanakan di Mushalla As-Siraj Komplek Gedung Rektorat UR, Jum’at (25/7).
Rektor UR, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA memberikan sambutan pada kegiatan Temu Ramah Civitas Akademika UR bersama Jemaah Calon Haji UR
Lebih lanjut, Rektor UR, menyampaikan Ini merupakan niat baik untuk melaksanakan ibadah yang telah ditanamkan pada jauh-jauh hari. “Kami selaku keluarga besar UR, bersama-sama berdoa agar ibadah yang telah dilaksanakan dapat di terima di sisi Allah SWT, sehingga Bapak Ibu yang telah usai melaksanakan haji dapat pulang sebagai haji mabrur melalui pelaksanaan ibadah dengan penuh semangat dan tuntas sesuai dengan rukun haji yang telah diketahui”.
Jajaran Pimpinan UR turut hadir pada kegiatan Temu Ramah Civitas Akademika UR bersama Jemaah Calon Haji UR
“Pelaksanaan haji ini semoga menjadi sarana untuk menambah iman dan taqwa, sembari kami berharap agar para jemaah dapat mendoakan Universitas Riau menjadi lebih baik dan lebih maju,” harap Aras.
Pada kegiatan temu ramah ini, juga dirangkai dengan tausiyah yang disampaikan oleh ustad Marhalim Sag. Marhalim, mengajak JCH UR untuk mempersiapkan bekal, baik bekal pengetahuan tentang ibadah haji, maupun kebutuhan selama berada di Mekkah. “Selain menuntut persiapan bekal agama, JCH juga dituntut juga untuk mempersiapkan bekal makanan agar fisik tubuh tetap sehat selama menjalankan ibadah haji,” ungkap Marhalim.
Civitas Akademika UR bersama Jemaah Calon Haji UR mendengarkan sambutan Rektor UR, Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA
“Menunaikan ibadah haji adalah kewajiban kaum muslimin untuk Allah bagi yang mampu melaksanakan. Apabila seseorang sudah mampu untuk melaksanakan haji tetapi tidak melaksanakan haji, maka ia tergolong dalam keadaan yahudi dan nasrani jika telah meninggal,” ungkap Marhalim.
“Pelaksanaan haji, merupakan cara untuk menghapus dosa bagi yang melaksanakan dengan penuh keikhlasan dan penuh semangat untuk menunaikan rukun-rukun haji, bukan malah sibuk berfoto-foto apabila telah sampai di tanah suci,” harap Marhalim kepada JCH UR.
“Mari kita laksanakan haji ini sebagai amalan yang telah ditanamkan sebelum berangkat, agar dapat menjadi haji mabrur. Perbanyak amalan-amalan baik pada selama pelaksanaan haji, maupun ketika sudah pulang dan sampai di tanah air,” pesan Marhalim kepada JCH UR. (wendi) ***