UNRI Dukung Kampus Berdampak Melalui Rakor Kemdiktisaintek 2025

Unrinews. Universitas Riau (UNRI) turut berpartisipasi dalam kegiatan Rapat Koordinasi Penguatan Kerja Sama Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) pada 28-30 Juli 2025 di Gedung D Lantai 2, Senayan, Jakarta Pusat.

Kegiatan yang mengusung tema “Kerja Sama Berdampak dalam Mendukung Asta Cita” ini dihadiri oleh para Wakil Rektor PTN dan Wakil Direktur Politeknik/Akademi Komunitas Negeri bidang Kerja Sama, serta Kepala LLDIKTI se-Indonesia.

Hadir sebagai perwakilan UNRI Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi Dr Ir Sofyan Husein Siregar MPhil, untuk mewakili institusi dalam forum kerja sama ini.

Acara ini bertujuan untuk mendorong implementasi Kampus Berdampak melalui penguatan kerja sama strategis antar perguruan tinggi, pemerintah, industri, serta mitra internasional.

Pada hari kedua, kegiatan diawali dengan sambutan dari Sekretaris Jenderal Kemdiktisaintek, Togar M. Simatupang, dan pembukaan resmi oleh Wakil Menteri Kemdiktisaintek, Fauzan. Selanjutnya, dilaksanakan tiga sesi panel diskusi yang membahas Kerja Sama Bidang Akademik yang menghadirkan perwakilan dari Ditjen Dikti, Ditjen Saintek, dan LPDP.

Kerja Sama Internasional, melibatkan Kementerian Luar Negeri dan Kemenko PMK, serta Kerja Sama Industri dan Filantropi, dengan partisipasi PT Astra, PT Pertamina, dan Tanoto Foundation.

Dalam kesempatan ini, turut disosialisasikan Anugerah Kerja Sama Diktisaintek 2025, sebagai bentuk apresiasi atas inovasi dan dampak positif dari kolaborasi yang dijalankan oleh perguruan tinggi.

Pada kesempatan yang berbeda, Sofyan menyampaikan bahwa partisipasi UNRI dalam kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperluas jejaring kerja sama dan mengintegrasikan nilai kebermanfaatan dalam setiap kolaborasi akademik maupun non-akademik.

“UNRI berkomitmen untuk terus memperkuat kemitraan baik di tingkat nasional maupun internasional guna mendukung transformasi pendidikan tinggi dan pembangunan berkelanjutan,” ungkapnya. (mukmin. foto: istimewa)