Unrinews. Universitas Riau (Unri) menggelar Sidang Senat Terbuka dalam rangka pengukuhan 13 orang Guru Besar. Proses pengukuhan Guru Besar dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi sebanyak tujuh orang Guru Besar dan sesi siang sebanyak enam orang, selasa (10/12/2024), yang dilaksanakan di Student Center, Kampus Bina Widya Unri.
Ketua Senat Unri, Prof Dr Ir Zulkarnaini MSi, membuka secara langsung kegiatan tersebut. Rektor Unri, Prof Dr Sri Indarti SE MSi dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para Guru Besar yang baru dikukuhkan. “Dengan pengukuhan ini, Unri kini telah memiliki 123 orang Guru Besar” ucap Rektor
Adapun Guru Besar yang dikukuhkan pada Sesi Pagi diantaranya Prof Dr Hermandra SPd MA sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Semantik, Prof dr Arfianti Mbiomed MSc PhD sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Biologi Molekuler Kedokteran, Prof Dr dr Ismawati Mbiomed sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Biokimia Kardio Vaskular, Prof Herman MSc PhD sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Genetika Molekuler Tumbuhan, Prof Dr Roza Elvyra Ssi MSi sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Biologi Hewan, Prof Wan Nishfa Dewi SKp MNg PhD sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Keperawatan Medikal Bedah serta Prof Dr Drs Azwir Nasir MM Ak CA sebagai Guru Besar dalam Ranting Ilmu Akuntansi Keuangan.
Sementaran itu untuk sesi siang ada enam orang guru besar yang dikukuh diantaranya Prof Dr Ir Deni Efizon MSc sebagai Guru Besar Dalam ranting ilmu Konservasi Sumber Daya Perairan, Prof Dr Dewi Fortuna Ayu STP MSi sebagai Guru Besar Dalam ranting ilmu Kimia Pangan, Prof Dr Ir Efriyeldi MSi sebagai Guru Besar Dalam ranting ilmu Ekolologi Mangrove, Prof Dr Firdaus SH MH sebagai Guru Besar Dalam ranting ilmu Hukum Perusahaan, Prof Dr Ir Syafruddin Nasution MSc sebagai Guru Besar Dalam ranting ilmu Biologi Moluska, dan Prof Dr Yusmarini SPt MP sebagai Guru Besar Dalam ranting ilmu Mikrobiologi Pangan.
Selanjutnya Rektor berharap Guru Besar yang telah dikukuhkan dapat berperan aktif dalam pengembangan dan inovasi penelitian pendidikan di Unri, serta memberikan kontribusi yang signifikan di tingkat nasional maupun internasional. “Seorang Guru Besar diharapkan tentu tidak hanya mampu memberikan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas, namun juga menghasilkan karya ilmiah yang berkualitas tinggi, melakukan riset yang inovatif, dan menghasilkan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,” ujarnya.
Dengan bertambahnya enam Guru Besar baru, Unri optimis akan semakin meningkatkan kualitas pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan Visi Unri untuk menjadi universitas riset unggul dan bermartabat di bidang sains dan teknologi di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2035. (mg. Ivan,Farras ed. Rabit foto: Januardi)***