unrinews. “Pada momentum ini, ada sebanyak 299 orang mahasiswa peserta Kukerta MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka-red) yang dilaksanakan Universitas Riau. Ini merupakan pelaksanaan Program Strategis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mewujudkan MBKM.”
Hal ini disampaikan oleh Rektor UNRI Prof Dr Sri Indarti SE MSi pada kegiatan pelepasan mahasiswa Kukerta UNRI Tahun 2023, Jumat (7/7/2023) di Ballroom SKA Co-Ex Complex SKA Mall.
Lebih lanjut, Rektor UNRI, menyampaikan Kukerta MBKM merupakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata yang menempatkan mahasiswa di tengah-tengah masyarakat selama empat bulan di lokasi kegiatan.
Empat bulan ini adalah pendekatan dari jam pelajaran melalui konversi Satuan Kredit Mahasiswa (SKS). Sehingga ditotalkan menjadi 20 SKS. Hal inilah yang menjadi point penting adanya inovasi pembelajaran dari program Kukerta MBKM ini, ujarnya.
Melalui konsep MBKM ini membuat peserta akan lebih cepat menambah wawasan, dan penyelesaian masalah dengan baik sesuai dengan bidang keilmuannya. Selain itu mahasiswa juga akan memperoleh pengalaman yang praktis langsung dari tempat lokasi di tempat mereka berada.
Kukerta UNRI tahun 2023 ini, dilaksanakan oleh sebanyak 5.907 orang mahasiswa peserta Kukerta. Dengan rincian, Kelompok Kukerta MBKM 299 orang, Kukerta Balik Kampun 4.971 orang, Terintegrasi Abdimas 627 orang, dan Kukerta Kebangsaan 10 orang. Dengan melibatkan sebanyak 178 orang Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Dosen Penanggungjawab Mata Kuliah (DPMK), ucapnya.
“Untuk itu, dengan adanya pelaksanaa program ini, kita tentunya berharap, apa yang kita cita-citakan untuk membina mahasiswa yang siap menghadapi dunia kerja, serta memiliki kompetensi praktis yang bisa menjadi pengalaman akademik yang baik bagi peserta kegiatan,” jelasnya.
“Tentunya dengan adanya Kukerta yang dilaksanakan di tengah-tengah masyarakat ini, akan ada interaksi antara seluruh peserta dengan masyarakat setempat. Situasi inilah, kami mengingatkan kepada mahasiswa sekalian, untuk dapat bersama-sama menjaga ketertiban, kebersihan, dan keamanan dimana lingkungan Saudara di tempatkan,” pesan Rektor.
“Fokus untuk menimba pengalaman, fokuslah untuk menuangkan keilmuan di bidang masing-masing untuk masyarakat. Posisi mahasiswa adalah sebagai unsur penunjang di tengah-tengah masyarakat untuk menjawab tantangan yang membutuhkan penyelesaian persoalan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Rektor, sinilah point penting keberadaan kegiatan Kukerta ini, untuk menebar manfaat dan mengembangkan potensi daerah yang ada. Melalui kegiatan ini peran dari dosen pembimbing, juga sangat di butuhkan di dalam memberikan pengarahan di lapangan kepada mahasiswa. Semua tentunya sudah memiliki program kerja yang akan dilaksanakan di tempat lokasi Kukerta.
Dibeberapa kesempatan, Saya juga telah mendengar masukan-masukan dari pemerintah setempat di lokasi penempatan peserta Kukerta yang ada. Masyarakat sangat apresiasi kepada pihak pemerintah setempat, yang telah berkenan menerima mahasiswa UNRI untuk menggali potensi dan sebagai penunjang dalam perkembangan daerah lokasi Kukerta, ujarnya.
Ada banyak Program Kerja dari pemerintah setempat yang dapat di selaraskan dengan program kerja yang akan dikerjakan oleh mahasiswa UNRI selama pelaksanaan Kukerta. “Melalui momentum ini potensi muncul serta inovasi-inovasi baru yang munculnya serta terimplementasinya pengetahuan praktis bagi seluruh pihak”.
Pentingnya kegiatan ini, juga merupakan dari perwujudan Tridharma Perguruan Tinggi. Point pentingnya adalah berbicara tentang kemaslahatan manusia di tengah berbagai persoalan dalam kehidupan masyarakat, katanya.
Pada kegiatan itu, UNRI juga laksanakan penandatanganan kerja sama dengan Persatuan Weredatama Republik Indonesia (PWRI) Provinsi Riau. Kerja sama ini adalah untuk menunjang terlaksananya Tridharma Perguruan Tinggi di UNRI. (wendi. foto: januardi) ***