unrinews. Tiga tahun sudah berjalan program Merdeka Belajar. Program ini didorong oleh kemauan untuk berubah meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman.
Demikian sambutan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang disampaikan oleh Prof Dr Sujianto MSi Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Riau (UNRI) selaku pembina upacara pada Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022 di lingkungan UNRI, Jumat (25/11/2022).
“Didorong oleh semangat untuk terus berinovasi, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa melombat kemasa depan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga memacu diri untuk berinovasi serta mengubah cara pandang dan kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik,” urai Sujianto.
“Lebih lanjut, platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru akan ruang untuk belajar, bekarya, dan berkolaborasi. Platform tersebut dibuat berdasarkan kebutuhan di lapangan, bukan berdasarkan keinginan perorangan. Ini merupakan peubahan besar cara kerja pemerintah dalam melayani masyarakat,” urai Sujianto.
“Dalam platform Merdeka Mengajar, guru bisa mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik baik pembelajaran serta terkoneksi dengan rekan sesama guru dari daerah lain yang dapat saling menginspirasi. Dalam hal ini pemerintah khususnya Kemendikbudristek terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia, guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusan yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya serta berni melakukan terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi murid,” ucapnya.
Lebih lanjut, sekarang sudah ada 50 ribu guru penggerak dan tentunya pemerintah terus mendorong agar makin banyak guru diseluruh penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia. Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan khususnya melalui trasnformasi program Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri, dan membiasakan guru melakukan refleksi.
“Inovasi lainnya juga perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus, dan masyarakat melalui sistem digital. Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik, dan selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi,” tutupnya. (wendi. ed: rion. foto: m.rizki. januardi) ***