“Ecoprint” Sebagai Alternatif Solusi Pedapatan Masyarakat

unri.ac.id  Meskipun pada masa pandemi Covid-19 ini, peneliti Universitas Riau (UNRI) terus berinovasi dan meningkatkan pengabdian kepada masyarakat. Hal ini membawa Dr Ninik Nihayatul Wahibah MSi dosen atau peneliti UNRI dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) bersama tim segera menyusun strategi dengan mencermati persoalan yang dialami masyarakat, diantaranya persoalan yang timbul akibat dampak pandemi Covid-19 yang telah menyebabkan pendapatan dan pengurangan tenaga kerja di Indonesia.

Tren ramah lingkungan, dengan merambah ke dunia busana dinilai sangat mendukung pada masa pendemi saat ini. “Peluang ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, baik yang berlatar belakang batik maupun bukan, seperti bentuk kerajinan tangan berupa kain dengan motif daun dengan teknik ecoprint, yakni menggunakan pewarna alam,” ujar Ninik kepada unrinews, Sabtu (25/7/2020).

Ninik, menyampaikan masyarakat dapat memproduksi dengan teknik ecoprint terbilang cukup unik, yakni mereplika daun ke dalam kain. Hasilnya, sebuah kain dengan nilai seni tersendiri, ecoprint merupakan Teknik mentransfer bentuk dan warna bahan tanaman melalui kontak langsung bahan tanaman dengan media berbahan organik.

“Proses pembuatan ecoprint terbilang sederhana dan mudah. Kita ambil daun, letakkan di atas kain dan buat pola yang diinginkan. Kemudian tutup kain tersebut dengan kain lagi untuk menghasilkan corak warna. Setelah itu, digulung untuk mengunci warna. Dan terakhir mengkukusnya hingga dua hingga tiga jam agar hasil dari ecoprint tersebut menghasilkan corak yang bagus,” ucapnya.

Menggeluti dan mengembangkan ecoprint yang belum banyak dilirik perajin lainnya. Secara bertahap, ia mendorong untuk dapat mengembangkan ecoprint yang kini semakin populer.

“Bahan alami yang dapat di gunakan adalah bunga, kulit tanaman, daun, bawang dan lain-lain. Jadi ecoprint ini bisa memanfaatkan tumbuhan dari lingkungan sekitar,” katanya.

Dia mengaku tertarik mengembangkan wastra ramah lingkungan karena harganya yang tinggi. Nilai tinggi itu, menurut dia, disebabkan popularitas busana ecoprint yang kian naik. Pemanasan global dan ramah lingkungan adalah kampanye yang begitu masif akhir-akhir ini khususnya di UNRI.

Konsep ini telah dipraktikkan Ninik bersama tim Dra Atria Martina MSi, Dr rer nat Delita Zul MSi, Dr Yulminarti MSi, dan Geovani Meiwanda S Sos MPA saat melaksanakan aktifitas pemberdayaan masyarakat di Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar melalui aplikasi eco printing sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif pada Kamis 23 Juli 2020.

“Semoga dengan teknik ecoprint ini, dapat memotivasi masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengembangkan ide usaha serta dapat memajukan perekonomian masyarakat,” ucap Ninik. (wendi. foto: istimewa) ***

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Ecoprint Sebagai Alternatif Solusi Pedapatan Masyarakat Sumber HUMAS Universitas Riau

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Ecoprint Sebagai Alternatif Solusi Pedapatan Masyarakat Sumber HUMAS Universitas Riau

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Ecoprint Sebagai Alternatif Solusi Pedapatan Masyarakat Sumber HUMAS Universitas Riau

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Ecoprint Sebagai Alternatif Solusi Pedapatan Masyarakat Sumber HUMAS Universitas Riau

Sumber: HUMAS Universitas Riau
Ecoprint Sebagai Alternatif Solusi Pedapatan Masyarakat Sumber HUMAS Universitas Riau