unri.ac.id. Penyelenggaraan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) jalur penerimaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2020, akan dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan. Hal ini disampaikan Rektor Universitas Riau (UNRI) Prof Dr Ir Aras Mulyadi DEA melalui Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Prof Dr M Nur Mustafa MPd kepada redaksi unrinews di kampus Bina Widya UNRI, Jumat (3/7/2020).
“Penyelenggaraan UTBK-SBMPTN harus tetap memperhatikan dan mengutamakan keselamatan semua unsur yang terlibat. Penyelenggaraan UTBK-SBMPTN tahun 2020 ini, akan kita laksanakan pada tanggal 5-14 Juli 2020 untuk tahap I, dan pada tanggal 20-29 Juli 2020 untuk tahap II. Penerapan protokol kesehatan ini adalah sesuai dengan arahan yang telah ditetapkan oleh panitia LTMPT, untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang saat ini masih berkembang di sejumlah wilayah.
Lebih lanjut, M Nur, menyampaikan kepada peserta UTBK untuk wajib mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan, baik saat pelaksanaan dan sesudah ujian. Protokol kesehatan yang dimaksud adalah dengan tetap menjaga jarak antar peserta, memakai masker, membawa hand sanitizer, sarung tangan, dan surat keterangan sehat dari dokter, serta nanti sebelum masuk ruangan ujian peserta diwajibkan mencuci tangan terlebih dahulu serta akan dilakukan pemeriksaan suhu tubuh oleh panitia.
Lebih lanjut, untuk pelaksanaan UTBK tahun ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Berbagai sarana ujian seperti komputer dan ruangan mulai dipersiapkan sesuai standar yang telah ditentukan LTMPT. Selain itu, UNRI juga melibatkan dan selalu berkoordinasi dengan Satuan Tugas (Satgas) Covid 19 di Riau terkait pelaksanaan UTBK.
“Terkait sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan UTBK-SBMPTN ini, UNRI bekerja sama dengan sejumlah mitra, diantaranya Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Riau, Universitas Muhammadiyah Riau, STMIK Amik Riau, SMKN 2 Pekanbaru, SMKN 3 Pekanbaru, SMK Muhammadiyah 2 Pekanbaru, SMK Farmasi Ikasari Pekanbaru, dan SMK Labor Binaan FKIP UNRI.
“Terkait ruangan, pelaksanaan ujian dilakukan berdasarkan protokol kesehatan sehingga terdapat penyesuaian pada pengaturan ruangan karena jarak antar peserta yang dibatasi. Pertama, ruang ujian kapasitasnya dikurangi setengahnya sehingga ruangan yang sebelumnya 20 peserta menjadi 10 orang per ruang ujian,” jelas M Nur.
Senada dengan ini, Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan Azhar Kasymi SH, menyebutkan sebelum memasuki ruang ujian, panitia akan memastikan kondisi kesehatan peserta melalui prosedur pemeriksaan suhu tubuh, serta peserta diwajibkan mencuci tangan menggunakan sabun dan memakai hand sanitizer.
Lebih lanjut, Azhar, merincikan secara teknis kepanitiaan akan selalu memperhatikan sterilisasi ruang ujian, termasuk kursi dan meja, dilakukan satu hari sebelum pelaksanaan UTBK, dengan cara disemprot dengan spray desinfektan. Peserta juga dihimbau agar dapat tiba di lokasi ujian 30 menit sebelum ujian. Selain itu peserta hanya dapat melakukan drop off di area yang telah ditetapkan panitia. Pesertapun tidak diperkenankan ada di lokasi setelah melaksanakan ujian.
Lebih lanjut, sebelum memulai ujian, peserta berbaris di depan pintu masuk ruangan ujian, dengan menjaga jarak aman dan berdiri sesuai penanda yang ada di lantai dengan cara masuk ruang ujian satu persatu, sesuai dengan barisan. Kemudian peserta menyimpan tas di tempat yang telah ditentukan dan menempati kursi serta komputer sesuai nomor peserta dan menyimpan handphone dalam kondisi non aktif, jam tangan dan peralatan lain yang tidak diperlukan ke dalam tas jelas Azhar.
menjelang sebelum ujian berakhir, peserta akan menerima informasi bahwa ujian akan segera berakhir setelah selesai ujian, peserta tetap ditempat duduk sampai pengawas mempersilahkan keluar ruangan satu-persatu, dimulai dari peserta yang paling dekat dengan pintu keluar dan kembali tangan peserta disemprot dengan hand sanitizer serta peserta keluar gedung, dipandu oleh petugas keamanan, melalui jalur yang berbeda dengan jalur masuk peserta sesi selanjutnya peserta diminta untuk segera meninggalkan gedung lokasi ujian menju rumah masing-masing tanpa singgah ke tempat lain.
“Setelah sampai di rumah, peserta hendaknya membersihkan diri, dan langsung memisahkan pakaian yang sudah digunakan untuk ujian, agar segera dicuci agar dapat segera beraktifitas di rumah,” ingat Azhar.
“Perlu kami sampaikan, setelah peserta meninggalkan ruangan komputer, keyboard dan mouse akan disterilisasikan kembali oleh panitia sesuai dengan protokol kesehatan sesaat sebelum ujian dimulai untuk selanjutnya, dengan menggunakan spray desinfektan. Sementara itu diluar ruangan, pengawas menyiapkan peserta sesi berikutnya untuk masuk ke ruang ujian,” terang Azhar.
Lebih lanjut, Azhar mengingatkan kepada peserta diminta untuk sudah mengetahui ruang ujian dan lokasi ujian dari laman PTN dan melengkapi perlengkapan yang diperlukan saat ujian serta menggunakan pakaian atasan berwarna putih dan bawahan berwarna hitam.
“Pada prinsipnya, pelaksanaan UTBK-SBMPTN ini dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dan arahan dari Dirjen Dikti Kemdikbud dan Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia untuk mencegah resiko terjadinya penyebaran infeksi Covid-19 dengan mengutamakan keselamatan peserta dan penyelenggara. Protokol kesehatan UTBK selama pandemi Covid-19 ini diharapkan dapat dipatuhi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” tutupnya. (wendi. foto: dok) ***