Unrinews. Jurusan Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Riau bekerja sama dengan Badan Wakaf Indonesia (BWI) sukses menyelenggarakan Kuliah Umum Ekonomi Syariah bertajuk “Literasi Wakaf dan Implementasi Wakaf Produktif di Indonesia” pada Kamis (4/9/2025). Kegiatan yang digelar di Gedung Integrated Classroom (IC) lantai dasar ruang Teater Pakning, Kampus Binawidya UNRI ini dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan civitas akademika.
Acara di buka oleh Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Riau Bapak Dr. Mexsasai Indra, SH MH, didampingi oleh Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Ibu Dr. Yusni Maulida, SE M.Si beserta Sekretaris Jurusan Ilmu Ekonomi Ibu Mardiana, SE, M.Si dan Koordinator Prodi S1 Ekonomi Pembangunan Bapak Ando Fahda Aulia, Ph.D, serta Koordinator Pusat Studi Sosial Ekonomi (PSSE) LPPM Bapak Dr. Eka Armas Pailis, SE MM.
Dalam sambutannya Bapak Wakil Rektor menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kuliah umum ini. “Kegiatan ini bukan hanya forum ilmiah, tetapi juga ruang pembelajaran praktis tentang wakaf sebagai instrumen keuangan sosial Islam. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam mengembangkan wakaf produktif demi kesejahteraan umat,” ungkapnya.
Kuliah umum menghadirkan dua narasumber utama dari Komisioner Badan Wakaf Indonesia, yakni Ibu Dr. Sulistyowati, SE., M.Si., CWC dan Bapak Dr. Agus Priyatno, MM., CWC.
Dalam pemaparannya Ibu Dr. Sulistyowati menyampaikan bahwa wakaf memiliki potensi luar biasa jika dikelola secara produktif. “Wakaf tidak lagi terbatas pada tanah untuk masjid atau makam. Kini wakaf hadir dalam bentuk yang lebih variatif seperti rumah sakit, bakery, klinik, hingga crowdfunding. Potensi wakaf uang di Indonesia mencapai Rp181 triliun per tahun. Jika dimanfaatkan dengan baik, ini bisa menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi umat,” jelasnya.
Sementara Bapak Dr. Agus Priyatno menekankan pentingnya literasi wakaf bagi generasi muda. “Wakaf tidak harus menunggu tua atau kaya. Siapa pun bisa mulai berwakaf dari sekarang dengan nominal berapapun. Yang terpenting adalah pengelolaannya dilakukan secara amanah dan produktif,” ujarnya.
Acara ini juga semakin semarak dengan adanya sesi kuis dan tanya jawab interaktif. Peserta yang aktif menjawab maupun mengajukan pertanyaan kepada pemateri berkesempatan mendapatkan hadiah berupa buku. Hal ini membuat suasana kuliah umum semakin hidup dan mendorong partisipasi mahasiswa.
kegiatan ini berjalan lancar berkat peran KaSEI (Kajian Studi Ekonomi Islam), lembaga semi otonom di FEB Universitas Riau yang mengerahkan sumber daya internalnya untuk menjadi panitia acara. Dedikasi organisasi mahasiswa ini menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa dari gen-z dapat diandalkan bagi kemajuan dan tantangan zaman.
Dengan dukungan dari KJFD Ekonomi Syariah Jurusan Ilmu Ekonomi, Pusat Studi Sosial Ekonomi (PSSE) LPPM, dan Badan Wakaf Indonesia, kuliah umum ini diharapkan dapat meningkatkan literasi wakaf di kalangan civitas akademika dan menjadi pemantik semangat untuk menghadirkan inovasi-inovasi wakaf produktif di Indonesia.(rls)