Pusat Studi Bencana UR Tengah Mempersiapkan Workshop Internasional Tentang Kelapa Sawit dan Gambut

www.unri.ac.id –  Indonesia merupakan negara produsen dan eksportir terbesar minyak sawit di dunia. Minyak sawit telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia secara umum. Setelah perkebunan kelapa sawit pertama dibuka di Sumatera Timur pada masa kolonial Belanda, ekspansi belum berhenti sampai sekarang. Terutama setelah tahun 1970-an, ekspansi telah dipercepat dan sekarang kita bisa melihat perkebunan tidak hanya di Sumatera, tetapi juga di pulau Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Riau sebagai salah satu daerah perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia turut menyumbangkan pendapatan bukan saja untuk negara tetapi juga ekonomi masyarakat secara umum. Guna memahami kondisi pembangunan perkebunan kelapa sawit, terutama di Riau terkait dengan konservasi dan strategi pencegahan kebakaran keanekaragaman hayati, maka Pusat Studi Bencana yang merupakan wadah studi tentang lingkungan di civitas Universitas Riau akan melaksanakan Workshop Internasional bertemakan pengelolaan perkebunan kelapa sawit masyarakat berkelanjutan, perlindungan lingkungan dan penanganan karhutla. Dimana calon desa binaan di wilayah Kabupaten Pelalawan menjadi objek studi.

Seminar workshop dijadwalkan akan dilaksanakan pada 30 Juli 2015 di gedung LPPM UR. Acara tersebut terbuka untuk pemerhati lingkungan, dosen dan umum yang tertarik untuk menyumbangkan tulisannya pada acara tersebut. “Kami membuka kesempatan sebesar-besarnya bagi dosen, peneliti, pengamat atau masyarakat umum baik lokal maupun internasional yang ingin menyumbangkan tulisannya dan akan menjadi presenter (penyaji) dalam workshop internasional pada bulan Juli mendatang” ungkap Zuli Laili Isnaini S.S MA yang merupakan panitia sekaligus anggota PSB UR tersebut.

Ditemui ditempat berbeda, Ketua PSB UR, Dr Haris Gunawan menyampaikan bahwa kekhawatiran akan lingkungan khususnya di kawasan Gambut di Riau menjadi salah satu tolak ukur diselenggarakannya workshop internasional ini.

“Riau adalah salah satu daerah rawa gambut terkaya di Indonesia dan transformasi yang cepat ke perkebunan kelapa sawit tanpa pertimbangan lingkungan telah menyebabkan kebakaran di rawa gambut. Ini merugikan tidak hanya untuk masyarakat sekitar tetapi juga ke negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Hilangnya rawa gambut sama dengan hilangnya stok karbon dan komunitas global memiliki perhatian lebih terhadap ini. Untuk itu kami adakan workshop ini untuk menyatukan ide bukan hanya dari pakar internasional tetapi juga lokal. Banyak pemerhati dan ahli lingkungan yang bisa sumbang ide nantinya dalam workshop tersebut” ungkap Haris yang juga dikenal sebagai Ahli Gambut.

Dijadwalkan pada tanggal 19 hingga 25 Mei 2015 sebagai pendaftaran awal bagi peserta workshop dan tenggat waktu pendaftaran hingga tanggal 30 Mei 2015, tanggal 25 Mei 2015 para penyaji sudah bisa menyerahkan tulisannya (paper) ke panitia acara, dalam hal ini adalah PSB UR yang bergedung di Lembaga Penelitian dan pengabdian Kepada Masyarakat, kampus Universitas Riau. Selanjutnya pada tanggal 10 Juli 2015 adalah tenggat waktu penerimaan abstrak tulisan para penyaji. Tanggal 15 – 20 Juli 2015 abstrak dan tulisan sudah diterima panitia.

fto 1
Suasana PSB UR yang tengah menyiapkan acara workshop (foto: dok PSB UR)

Menghadirkan Peneliti Lokal hingga Luar Negri

Dalam acara workshop internasional pada bulan Juli 2015 mendatang akan menghadirkan banyak petinggi dan pembicara dari dalam dam luar negri. Dari Riau khususnya Kabupaten Pelalawan akan dihadirkan HM Harris. Sebagai informasi, Pelalawan dijadikan desa binaan  oleh UR. Akan diteliti tolak ukur perkebunan, tanaman pangan, perikanan dan holtikulturanya melalui pendekatan ekonomi, sosial budaya, politik hukum serta ilmu alam lainnya. Dari luar negri akan mengahdirkan Prof. Masaaki Okamoto dan Prof. Asc Osamu Kozan dari CSEAS Kyoto University, Prof. Asc. Stephanie Evers dari University of Nottingham Malaysia, Prof. Fabrice Bonn dari United Nation Spanyol, Prof. Asc. Kuwata dari Nanyang Technological University Singapore. Dari Universitas Riau sendiri akan menghadirkan Prof. Ashaluddin Jalil (ahli urban studies sekaligus mantan Rektor University Riau), DR Haris Gunawan dan Dr. Sofianita dari PSB UR, Prof.Dr. Almasdi Syahza dari LPPM UR serta masih banyak peneliti dan pengamat lainnya.

“Kami sangat menantikan sumbangsih baik ide dan tindakan nyata dari para peneliti dan umum yang tertarik untuk bersama-sama dengan kami dalam workshop internasional ini. Untuk bertukar pikiran tentang bagaimana mengubah masyarakat menjadi yang lebih berkelanjutan dan tangguh serta untuk berbagi ide tentang bagaimana konservasi keanekaragaman hayati dan model pencegahan kebakaran berdasarkan di tingkat desa.” lanjut Haris sambil menutup pembicaraan.
Bagi anda yang tertarik untuk mengikuti sebagai peserta ataupun penyaji, silahkan membaca persyaratan yang ada dibawah ini atau bisa langsung datang ke PSB (Pusat Studi Bencana) UR di Gedung LPM UR Kampus UR Panam atau bisa mengkontak Nurul Huda : 085319304849 / nurul_mafda@yahoo.com atau Zuli Laili Isnaini : 081392902259 / lulu_zahra@yahoo.com . ***(Hizra – TIK UR)

GDE Error: Error retrieving file - if necessary turn off error checking (404:Not Found)

GDE Error: Error retrieving file - if necessary turn off error checking (404:Not Found)