Perguruan Tinggi Terkait Erat dengan Kebangkitan Ekonomi Nasional

www.unri.ac.id. Indonesia telah memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean yang konteksnya bertumpu pada peran perguruan tinggi (PT), membangun perguruan tinggi yang baik, berkualitas, serta mempunyai daya saing yang kuat dan bagaimana tatakelola perguruan tinggi yang baik. Hal ini yang disampaikan Drs Amich Alhumami MA MEd PhD, dari Direktorat Pendidikan Kementerian Perencananaan Pembangunan Negara/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) dalam Musyawarah Rencana Pengembangan (Musrenbang) Universitas Riau (UR) Tahun 2017, Selasa (15/3) di Hotel Pangeran Pekanbaru.

“Menurut catatan sejarah, ada tiga negara berkembang pada saat itu, Korea Selatan, Ghana, dan Indonesia. Pada tahun 1960, kondisi ketiga negara tersebut berada dalam status yang sama pada bidang ekonomi. Di awal tahun 2000, Korea Selatan sudah mampu mencapai pendapatan per kapita sebesar 27.900 Dollar. Hal yang membuat perbedaan signifikan ketiga negara tersebut, seperti Korea Selatan memiliki basis sosial yang baik, menuntaskan pogram wajib belajar 12 tahun, kekuatan dalam Sumber Daya Manusia (SDM) yang juga berfungsi dalam sumber daya sosial dan produk-produk teknologi yang diproduksi ini merupakan kunci utama pendapatan Korea Selatan,” jelas Amich di hadapan peserta Musrenbang UR.

Tambahnya, globalisasi merupakan gejala umum yang membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless world), dan interaksi antar negara semakin erat hampir dalam semua dimensi seperti ekonomi, politik, sosial, budaya dan pariwisata. Sedangkan globalisasi ekonomi ditopang oleh dua kekuatan utama, yaitu perdagangan dan teknologi. Pertumbuhan ekonomi makin meningkatkan kebutuhan tenaga kerja dengan pengetahuan canggih dan keterampilan tinggi. Hal ini sejalan dengan semakin berkembangnya ekonomi berbasis pengetahuan, sehingga kebutuhan pendidikan menengah dan tinggi yang berkualitas semakin mendesak untuk dapat dipenuhi.

Sejalan dengan yang disampaikan Amich, Rektor Universitas Riau, Prof Dr Aras Mulyadi DEA, mengungkapkan Perguruan tinggi mempunyai kaitan erat dengan kebangkitan ekonomi nasional karena mampu melahirkan SDM yang berkualitas yang memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi.

“Universitas Riau sejak tahun 1962, telah berkontribusi dalam mencetak Sumber Daya Manusia. Kita memiliki alumni yang telah berkiprah dalam berbagai bidang pekerjaan. Sejalan itu pula, saat ini kita tingkat keketatan calon mahasiswa yang ingin masuk ke UR juga mengalami peningkatan yang signifikan. Sehingga seiring hal tersebut, kita juga akan meningkatkan sarana dan prasarana perkuliahan untuk menunjang mutu dan kualitas SDM yang menjalani perkuliahan di UR,” kata Aras.

Pada kesempatan yang sama, Amich menambahkan, permasalahan akses pendidikan tinggi dalam kurung waktu lima tahun terakhir, masih terjadi disparitas yang cukup lebar antara mahasiswa dari kelompok termiskin dan kelompok terkaya. Tingkat partisipasi kelompok masyarakat kaya dan miskin, separuh lulusan jenjang sekolah menengah atas yang berasal dari kelompok kaya dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi sedangkan persentase dari kelompok miskin jauh lebih kecil. Selain itu permasalahan kualitas dan daya saing publikasi ilmiah oleh perguruan tinggi juga masih rendah. (wendi/nurfatihayati) ***